Himpunan Mahasiswa Dumai


Mungkin di sabagian kalangan masih bingung tentang apa itu Gangnam style, ia tarian kuda yang diperagakan dalam video PSY ini sangat dipopulerkan oleh masyarakat dunia. Tak bisa dipungkiri memang lagu milik PSY ini begitu digilai selain karena ciri khas dance yang unik, tapi juga karena dance 'tarian kuda' yang begitu atraktif.

Tidak hanya terkenal di kalangan penggemar musik K-Pop, Gangnam Style bahkan sudah mencapai popularitas global dan menembus musik Amerika. bahkan banyak jajaran bintang Hollywood menjadi penggemarGangnam Style.

Penasaran ingin tahu lebih lanjut soal Gangnam Style?silahkan baca artikelnya di bawah ini





1. Siapakah PSY?

PSY singkatan dari Park Jae Sang. PSY terlahir pada 31 Desember 1977. Artis yang berada di bawah naungan agensi YG Entertainment ini merupakan senior dari boyband Big Bang dan girlband 2NE1.

PSY ini memulai debutnya di dunia musik pada tahun 2001 dengan albumPSY....From the Psycho World. Lima bulan kemudian album itu ditarik dari peredaran karena dianggap memberikan dampak buruk bagi generasi muda. Bahkan album keduanya, Ssa 2 yang dirilis di tahun 2002 juga dilarang beredar.

Penyanyi yang dijuluki Bizarre Singer ini memulai kesuksesan pada September 2002 dengan album ketiga dan lagu utama Champion. Namun baru-baru ini lirik lagu Champion dianggap bermasalah karena menyebutkan istilah Niga. Niga sendiri dalam bahasa Korea berarti kamu, namun dalam tata bahasa Inggris global Niga yang juga disebut Nigga adalah julukan rasis untuk kaum Afrika-Amerika.

2. Apakah Gangnam Itu?

Gangnam adalah kawasan yang terletak di bagian selatan sungai Han di Seoul, dengan bagian utara sungai itu bernama Gangbuk. Gangbuk awalnya menjadi jantung kota Seoul sampai akhirnya Gangnam mulai dikembangkan di tahun 1970an.

Ketika kawasan Gangbuk menjadi pusat kawasan yang dihormati terutama menjadi tempat tinggal Dinasti Joseon dan presiden Korea Selatan sekaligus pusat ekonomi, Gangnam mulai berubah setelah kawasan ini didesain ulang menjadi daerah komersial dan dibangun infrastruktur transportasi moder di tahun 1970-an.
Distrik Gangnam sendiri dibagi menjadi 22 kawasan. Di antaranya adalah kawasan yang akhirnya menjadi daerah mewah dan berkelas seperti Apgujeong, Cheongdam, Yeoksam, Samseon, dan Nonhyeon.

3. Gangnam Dulu dan Sekarang

Proses pengembangan kawasan Gangnam mulai semakin pesat di tahun 80an dan menyebabkan masalah yang mengakibatkan harga tanah menanjak lantaran spekulasi real esrare. Bahkan beberapa sekolah prestisius di kawasan Gangbuk berpindah ke Gangnam. Area bernama Distrik Sekolah Gangnam 8 akhirnya menjadi kawasan sekolah paling berkualitas di Korea Selatan.

Gangnam semakin dikenal dengan kehidupan kelas atas dan dunia malamnya yang gemerlap. Gangnam kini diisi oleh pusat perbelanjaan mewah, restoran, dan nama-nama agensi entertainment raksasa K-Pop seperti SM Entertainment dan JYP Entertainment. Gangnam bahkan mendapat julukan sebagai Beverly Hills-nya orang Korea.

Perkembangan tak merata antara Gangnam dan Gangbuk membuat jurang perekenomian masyarakat yang begitu dalam. Selama 4 dekade terakhir, Gangnam telah menjadi ikon untuk orang-orang kalangan jetset di Korea yang mewakiliki kehidupan mewah kaum borjuis di Korea Selatan.

4.Arti Lagu Gangnam Style

Lagu Gangnam Style memang menceritakan kehidupan masyarakat kelas atas distrik Gangnam, sekaligus sebuah sindiran yang bersifat parodikal.

"A girl who looks quiet but plays when she plays
A girl who puts her hair down when the right time comes
A girl who covers herself but is more sexy than a girl who bares it all
A sensable girl like that"

"I’m a guy
A guy who seems calm but plays when he plays
A guy who goes completely crazy when the right time comes
A guy who has bulging ideas rather than muscles
That kind of guy"

Bait pertama lirik itu bisa berarti seorang gadis yang terlihat tenang tapi mampu diandalkan. Seorang gadis yang tak perlu berpakaian mini tapi justru lerlihat sangat seksi. Sementara di bait kedua, diceritakan bahwa PSY adalah seorang pria yang tenang namun bisa diandalkan dengan ide-ide cemerlangnya, di mana kepintarannya lebih besar daripada otot six pack di tubuhnya.

Sementara lirik populer 'Oppa Gangnam Style' bisa berarti bahwa 'saya bergaya hidup Gangnam'. Oppa sendiri dalam bahasa Korea berarti sebutan dari perempuan untuk saudara laki-laki yang lebih tua. Tapi Oppa juga bisa berarti kata ganti pertama.

Sindiran ini menjurus kepada masyarakat gangnam yang lebih mengutamakan kekayaan, ketampanan, kecantikan, bentuk tubuh yang sempurna daripada sifat, sikap, dan pengetahuannya.

5.Arti Music Video Gangnam Style

PSY menyebutkan bahwa dirinya memilih konsep MV Gangnam Style dengan 'dress classy dance cheesy'. Sehingga dalam MV itu PSY tampil dengan baju parlente ala masyarakat kelas atas.

Sama seperti lirik, MV juga menyinggung kehidupan penduduk Gangnam yang berkelas dan seringkali menghabiskan waktu di tempat-tempat yang mahal. Ada sekumpulan orang tua jutawan yang mudah marah dan tersinggung karena hal sepele, maupun gadis-gadis seksi dan pria dengan pesona fisik memukau yang gaya hidupnya begitu borjuis atau juga pria-pria dewasa hidung belang yang merupakan pengusaha sukses tapi gemar menghabiskan waktu dengan banyak wanita dan pesta.

Pro kontra bermunculan pada video clips ini Adrian Hong, seorang konsultan Korea-Amerika menjelaskan bahwa MV itu juga menyinggung penggunaaan kartu kredit yang tinggi di kalangan orang dewasa. Disebutkan mereka memiliki sampai 5 macam kartu kredit per orang semenjak pertengahan tahun 1990.
Namun Hong juga menambahkan bahwa alur cerita MV hanya khayalan  PSYsemata. Di mana dirinya berharap menjadi seorang masyarakat Gangnam, tapi nyatanya dia hanya seorang pengkhayal.

6. Arti 'Tarian Kuda' Gangnam Style

Tarian kuda yang menjadi ciri khas lagu itu. Tapi dari mana sebenarnya julukan tarian kuda itu berasal?

Seperti yang banyak diketahui dalam drama Korea, terkadang ketika sebuah karakter diceratakan merupakan tokoh yang kaya raya, salah satu kegiatan yang seringkali mereka lakukan adalah berkuda.

Sama dengan apa yang ada dalam cerita drama Korea, konon pemuda di kawasan Gangnam kerap kali menunjukan kehidupan borjuis mereka dengan berkuda. Sehingga jika PSY memilih tarian kuda dengan lagu Gangnam Style, maka keterkaitan itu terasa lebih cocok. Bagaimana menurut kalian? 

7. Raihan Popularitas Gangnam Style

Gangnam Style pertama kali dirilis pada 15 Juli 2012. Awalnya lagu ini hanyalah dianggap sebagai lagu baru comeback .

Lagu ini mulai populer melalui kalangan pengguna jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter yang mengakibatkan pengguna di luar Korea menjadi penasaran dan tertarik. Sehingga efek bola salju itu sampai di kalangan artis Amerika Serikat.

Di awal Agustus, lagu ini menjadi fenomena global ketika media internasional mulai membicarakannya. 4 Agustus, Los Angeles Times menulis mengenaiGangnam Style. Pada minggu terakhir Agustus, Billboard Magazine melaporkan bahwa PSY berhasil ada di posisi teratas Billboard Social 50 dengan mengalahkan Taylor Swift.

Setelah itu, popularitas Gangnam Style semakin tak terbendung. Gangnam Stylemenjadi lagu K-Pop pertama sepanjang sejarah yang berhasil meraih viewers MV di atas 150 juta kali di Youtube.
Read More …



Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober - Tanggal 28 oktober 1928, sebagai tanggal yang dijadikan Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa Bangsa Indonesia telah lahir. Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moehammad Yamin.

Sejarah Hari Sumpah Pemuda
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. 

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Johanna Masdani Tumbuan termasuk di antara 71 pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda Kedua, Oktober 1928 dan turut serta mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berlangsung di sebuah gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya no. 106 Jakarta Pusat.

Johanna Masdani Tumbuan menjadi seorang saksi sejarah detik-detik Proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945. Johanna Masdani Tumbuan juga ikut serta menyusun konsep pembangunan Tugu Proklamasi yang sederhana di depan rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur (kini Jl. Proklamasi) no. 56, Jakarta. Tugu ini kemudian dibongkar oleh Bung Karno, namun dibangun kembali pada tahun 1980-an. Baca juga pada Sejarah Perjuangan Pemuda Indonesia dan Sumpah Pemuda oleh David DS Lumoindong.

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.

Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. 

Read More …


Bakso Mie Ayam
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 98 Dumai,
Tel. +62-765-439253

Es Teler 77
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 141 Dumai,
Tel. =62-765-33689

Restoran 88
Jl. Suka Jadi no. 92 Dumai,
Tel. +62-765-36588 

RM. Mega Raya
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 183 Dumai,
Tel. +62-765-35235

RM. Pondok Bambu
Jl. Cempedak no. 8 Dumnai,
Tel. +62-765-31848

RM. Eddy S
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 45 Dumai,
Tel. +62-765-36656

RM. Famili
Jl. PP Payung no. 10/01 Dumai,
Tel. +62-765-439137

RM. Idola
Jl. Suka Jadi no 11 Dumai,
Tel. =62-765-439226

RM. Mak Etek
Jl. Jend. Sudirman 256 Dumai,
Tel. =52-765-38754

RM. Mak Usul
Jl. Budi Kemuliaan no. 62 Dumai,
Tel. +62-765-36526

RM. Mega Raya
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 183 Dumai,
Tel. +62-765-35235

RM. Nasi Kapau
Jl. Syech Umar no. 47 Dumai,
Tel. +62-765-31705

RM. New Vivian
Jl. Dock Yard no. 4 Dumai,
Tel. +62-765-35162

RM. Pak Datuk
Jl. Datuk Laksamana no. 6 Dumai,
Tel. +62-765-32149

Restoran Pondok Bambu
Jl. Cempedak no. 8 Dumai,
Tel. +62-765-31848

RM. Pondok Indah
Jl. Jend. Sudirman no. 61/456 Dumai,
Tel. +62-765-32061

Restoran Saung Kuning
Jl. Sultan Syarif Kasim Dumai,
Tel. +62-765-31397

Restoran Seroja
Jl. Jend. Sudirman 384 Dumai,
Tel. +62-765-35828

RM. Soro Bagan
Jl. Jend. Sudirman 235 Dumai,
Tel. +62-765-38776

RM. Tirkam Sari
Jl. Sultan Syarif Kasim no. 237 Dumai
Tel. +62-765-33145

Read More …


BOLU BERENDAM





Riau menyimpan banyak keunikan, salah satunya kekayaan cita rasa dalam kuliner khas tanah melayu. Kuliner Tanah melayu patut untuk dicicipi keunikan dan kelezatannya, salah satunya adalah Bolu Rendam. Bolu Berendam memiliki khas berwarna kuning, bolu ini dinamakan berendam karena terlebih dahulu bolu direbus dan kemudian dihidangkan dalam keadaan basah. Bolu Berendam memiliki rasa yang amat manis, berbeda dengan pembuatan bolu lainnya dimana komposisi gula, telur dan tepung seimbang,bolu berendam hanya memerlukan sedikit tepung dan memiliki adonan gula dan telur yang dominan.Menurut riwayat  Bolu Berendam merupakan makanan kesukaan para raja di Kerajaan Indragiri. Bolu Berendam dapat di jumpai di Keluarga Indragiri Hulu dan biasanya mereka menyajikan pada saat Acara Pernikahan, Hari raya Idul Ftri dan Idul Adha.
  



GULAI SIPUT KHAS RIAU


RIAU menyimpan banyak keunikan, salah satunya kekayaan cita rasa dalam kuliner khas tanah melayu. Kuliner Tanah melayu patut untuk dicicipi keunikan dan kelezatannya, salah satu diantaranya ada gulai siput. Gulai Siput dalam bahasa Melayu Dialek Kuantan Singingi disebut gulai cipuik, dan dalam  bahasa Melayu Rokan disebut dengan Lengkitang.



Siput sawah merupakan bahan baku utama gulai siput. Ukurannya kira-kira seukuran kacang. Siput dapat dijumpai di daerah persawahan, selain itu siput juga dijual di Pasar-pasar Tradisional. Lazimnya siput dibuat gulai dan dimasak bersama sayur-sayuran pakis (paku),pucuk daun ubi, daun keladi, terung asam. Siput memiliki cita rasa yang khas, dan cara memakannya juga unik dengan cara menyedot (menghisap) daging siput hingga terlepas dari cangkangnya.



DODOL KEDONDONG RENGAT

Kedondong adalah buah khas Kota Rengat, Kedondong di Rengat sangat mudah untuk kita jumpai, sehingga Rengat dapat dijuluki dengan Kota Kedondong. Dulu tepat di Kota Rengat terdapat monumen kedondong,kini monumen tersebut sudah tidak ada lagi.


Dodol Kedondong adalah makanan khas Kabupaten Indragiri Hulu Riau, makanan ini terbuat dari tepung beras ketan, gula pasir, kelapa dan buah kedondong. Warna dodol kedondong ini cokelat  kehitaman, aromanya harum, dan rasanya tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu asam.

Selain di Kota Rengat dodol Kedondong ini dapat kita jumpai di Kusat jajanan dan oleh-oleh di Pekanbaru, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,Bandara Internasionla Soekarno Hatta, juga dapat ditemui pada pameran makanan tradisional. Harga Dodol ini perkotaknya berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp.20.000. 


LEMPUK DURIAN

Lempuk Durian adalah salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau,lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa yang tak kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau"  ini berasal dari Kabupaten Bengkalis, bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.

Lempuk Durian 
Lempuk Durian ini cukup awet dan tahan lama, hal ini Hal ini dikarenakan proses pembuatannya sangat alami, tanpa bahan pengawet. Rasa manis dan aroma khas durian, menjadikan lempuk begitu lezat untuk disantap.



Bagi yang tertarik dan penasaran dengan rasa Lempuk Durian Bengkalis ini,  bisa didapatkan di Pasar Bawah, Cikpuan, Pekanbaru Malay, Mega Rasa, Bandara Sultan Syarif Kasim, Bandara Sukarno Hatta, dan berbagai tempat lainnya yang menjual oleh-oleh atau makanan khas Riau

Read More …


Dulu, Dumai hanyalah sebuah dusun nelayan yang sepi, berada di pesisir Timur Propinsi Riau, Indonesia. Kini, Dumai yang kaya dengan minyak bumi itu, menjelma menjadi kota pelabuhan minyak yang sangat ramai sejak tahun 1999. Kapal-kapal tangki minyak raksasa setiap hari singgah dan merapat di pelabuhan ini. Kilang-kilang minyak yang tumbuh menjamur di sekitar pelabuhan menjadikan Kota Dumai pada malam hari gemerlapan bak permata berkilauan. Kekayaan Kota Dumai yang lain adalah keanekaragaman tradisi. Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat kota Dumai yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun-temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya.  Salah satu cerita rakyat yang masih berkembang di Dumai adalahLegenda Putri Tujuh. Cerita legenda ini mengisahkan tentang asal-mula nama Kota Dumai.
Konon, pada zaman dahulu kala, di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, yang dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik, namanya Mayang Sari. Putri Mayang Sari memiliki keindahan tubuh yang sangat mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama, bibirnya merah bagai delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya yang panjang dan ikal terurai bagai mayang. Karena itu, sang Putri juga dikenal dengan sebutan Mayang Mengurai.
Pada suatu hari, ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Karena asyik berendam dan bersendau gurau, ketujuh putri itu tidak menyadari ada beberapa pasang mata yang sedang mengamati mereka, yang ternyata adalah Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya yang kebetulan lewat di daerah itu. Mereka mengamati ketujuh putri tersebut dari balik semak-semak. Secara diam-diam, sang Pangeran terpesona melihat kecantikan salah satu putri yang tak lain adalah Putri Mayang Sari. Tanpa disadari, Pangeran Empang Kuala bergumam lirih, “Gadis cantik di lubuk Umai....cantik di Umai. Ya, ya.....d‘umai...d‘umai....” Kata-kata itu terus terucap dalam hati Pangeran Empang Kuala. Rupanya, sang Pangeran jatuh cinta kepada sang Putri. Karena itu, sang Pangeran berniat untuk meminangnya.
Beberapa hari kemudian, sang Pangeran mengirim utusan untuk meminang putri itu yang diketahuinya bernama Mayang Mengurai. Utusan tersebut mengantarkan tepak sirih sebagai pinangan adat kebesaran raja kepada Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Pinangan itu pun disambut oleh Ratu Cik Sima dengan kemuliaan adat yang berlaku di Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Sebagai balasan pinangan Pangeran Empang Kuala, Ratu Cik Sima pun menjunjung tinggi adat kerajaan yaitu mengisi pinang dan gambir pada combol paling besar di antara tujuh buah combol yang ada di dalam tepak itu. Enam buah combol lainnya sengaja tak diisinya, sehingga tetap kosong. Adat ini melambangkan bahwa putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu.
Mengetahui pinangan Pangerannya ditolak, utusan tersebut kembali menghadap kepada sang Pangeran. “Ampun Baginda Raja! Hamba tak ada maksud mengecewakan Tuan. Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan Tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.” Mendengar laporan itu, sang Raja pun naik pitam karena rasa malu yang amat sangat. Sang Pangeran tak lagi peduli dengan adat yang berlaku di negeri Seri Bunga Tanjung. Amarah yang menguasai hatinya tak bisa dikendalikan lagi. Sang Pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Maka, pertempuran antara kedua kerajaan di pinggiran Selat Malaka itu tak dapat dielakkan lagi.  
Di tengah berkecamuknya perang tersebut, Ratu Cik Sima segera melarikan ketujuh putrinya ke dalam hutan dan menyembunyikan mereka di dalam sebuah lubang yang beratapkan tanah dan terlindung oleh pepohonan. Tak lupa pula sang Ratu membekali ketujuh putrinya makanan yang cukup untuk tiga bulan. Setelah itu, sang Ratu kembali ke kerajaan untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah 3 bulan berlalu, namun pertempuran antara kedua kerajaan itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat, pasukan Ratu Cik Sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnya, Negeri Seri Bunga Tanjung dihancurkan, rakyatnya banyak yang tewas. Melihat negerinya hancur dan tak berdaya, Ratu Cik Sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai.
Pada suatu senja, pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai. Mereka berlindung di bawah pohon-pohon bakau. Namun, menjelang malam terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan para pasukan Pangeran Empang Kuala. Tak sampai separuh malam, pasukan Pangeran Empang Kaula dapat dilumpuhkan. Pada saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datanglah utusan Ratu Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala.
Melihat kedatangan utusan tersebut, sang Pangeran yang masih terduduk lemas menahan sakit langsung bertanya, “Hai orang Seri Bunga Tanjung, apa maksud kedatanganmu ini?”. Sang Utusan menjawab, “Hamba datang untuk menyampaikan pesan Ratu Cik Sima agar Pangeran berkenan menghentikan peperangan ini. Perbuatan kita ini telah merusakkan bumi sakti rantau bertuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Siapa yang datang dengan niat buruk, malapetaka akan menimpa, sebaliknya siapa yang datang dengan niat baik ke negeri Seri Bunga Tanjung, akan sejahteralah hidupnya,” kata utusan Ratu Cik Sima menjelaskan. Mendengar penjelasan utusan Ratu Cik Sima, sadarlah Pangeran Empang Kuala, bahwa dirinyalah yang memulai peperangan tersebut. Pangeran langsung memerintahkan pasukannya agar segera pulang ke Negeri Empang Kuala.
Keesokan harinya, Ratu Cik Sima bergegas mendatangi tempat persembunyian ketujuh putrinya di dalam hutan. Alangkah terkejutnya Ratu Cik Sima, karena ketujuh putrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa. Mereka mati karena haus dan lapar. Ternyata Ratu Cik Sima lupa, kalau bekal yang disediakan hanya cukup untuk tiga bulan. Sedangkan perang antara Ratu Cik Sima dengan Pangeran Empang Kuala berlangsung sampai empat bulan.
Akhirnya, karena tak kuat menahan kesedihan atas kematian ketujuh putrinya, maka Ratu Cik Sima pun jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Sampai kini, pengorbanan Putri Tujuh itu tetap dikenang dalam sebuah lirik:
Umbut mari mayang diumbut
Mari diumbut di rumpun buluh
Jemput mari dayang dijemput
Mari dijemput turun bertujuh 
Ketujuhnya berkain serong
Ketujuhnya bersubang gading
Ketujuhnya bersanggul sendeng
Ketujuhnya memakai pending
Sejak peristiwa itu, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata “d‘umai” yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari atau Mayang Mengurai. Di Dumai juga bisa dijumpai situs bersejarah berupa pesanggarahan Putri Tujuh yang terletak di dalam komplek kilang minyak PT Pertamina Dumai. Selain itu, ada beberapa nama tempat di kota Dumai yang diabadikan untuk mengenang peristiwa itu, di antaranya: kilang minyak milik Pertamina Dumai diberi nama Putri Tujuh; bukit hulu Sungai Umai tempat pertapaan Jin diberi
Read More …





Kalau anda ke Kota Dumai, rasanya belum lengkap jika anda belum mengunjungi danau bunga tujuh, yaitu sebuah danau yang mempunyai luas area kira-kira 47, 65 hektar. Kawasan danau bunga tujuh terletak di Kelurahan Bukit Batrem, kecamatan Dumai Timur, Dumai, posisinya sangat strategis karena berada lebih kurang 8 KM dari pusat kota.

Dikawasan wisata ini anda bisa menikmati sejuknya udara, panorama danau yang indah dan dikelilingi banyak pohon. jika anda ingin duduk bersantai dengan keluarga dialam terbuka, anda akan dapatkan banyak pondok-pondok peristirahatan disekitar area. Anda juga bisa mengelilingi danau dengan kereta air atau kereta kincir naga yang juga tersedia disekitar lokasi. (R1)





Read More …

Kota Dumai merupakan sebuah dusun kecil dipesisir timur propinsi Riau. Dumai merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai Kota pada tanggal 20 April 1999 dengan Undang-undang No. 16 Tahun 1999 dimana status Dumai sebelumnya adalah Kota Administratif. Pada awal pembentukan wilayah administrasi pemerintahan, Kota Dumai memiliki 3 wilayah kecamatan, 13 kelurahan dan 9 desa dengan jumlah penduduk hanya 15.699 jiwa dengan tingkat kepadatan 83,85 jiwa/km2.

Secara geografis, Kota Dumai terletak di 1023 – 1024’23” Bujur Timur dan 101023’37” - 101028’13” Lintang Utara dengan batas wilayah sebelah Utara, Dumai berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Sebelah Timur, Dumai berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Sebelah Selatan, Dumai berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, dan Sebelah Barat, Dumai berbatasan dengan Kecamatan Bangko dan Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir. Wilayah Kota Dumai beriklim tropis dengan curah hujan antara 100-300 cm dan suhu udara 24-33C dengan kondisi tanah rawa bergambut.
Sejarah Kota Dumai-Provinsi Riau
Kota Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 Km2 dan merupakan kota terluas nomor dua di Indonesia setelah Manokwari. Saat ini Dumai dicanangkan sebagai kota yang masuk dalam zona Pasar Bebas Internasional.


Dulu, Dumai hanyalah sebuah dusun nelayan yang sepi, berada di pesisir Timur Propinsi Riau, Indonesia. Kini, Dumai yang kaya dengan minyak bumi itu, menjelma menjadi kota pelabuhan minyak yang sangat ramai sejak tahun 1999. Kapal-kapal tangki minyak raksasa setiap hari singgah dan merapat di pelabuhan ini. Kilang-kilang minyak yang tumbuh menjamur di sekitar pelabuhan menjadikan Kota Dumai pada malam hari gemerlapan bak permata berkilauan. Kekayaan Kota Dumai yang lain adalah keanekaragaman tradisi. Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat kota Dumai yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun-temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya.Salah satu cerita rakyat yang masih berkembang di Dumai adalah Legenda Putri Tujuh.Cerita legenda ini mengisahkan tentang asal-mula nama Kota Dumai.

Konon, pada zaman dahulu kala, di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, yang dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsulah yang paling cantik, namanya Mayang Sari. Putri Mayang Sari memiliki keindahan tubuh yang sangat mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama, bibirnya merah bagai delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya yang panjang dan ikal terurai bagai mayang. Karena itu, sang Putri juga dikenal dengan sebutan Mayang Mengurai.

Pada suatu hari, ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Karena asyik berendam dan bersendau gurau, ketujuh putri itu tidak menyadari ada beberapa pasang mata yang sedang mengamati mereka, yang ternyata adalah Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya yang kebetulan lewat di daerah itu. Mereka mengamati ketujuh putri tersebut dari balik semak-semak. Secara diam-diam, sang Pangeran terpesona melihat kecantikan salah satu putri yang tak lain adalah Putri Mayang Sari. Tanpa disadari, Pangeran Empang Kuala bergumam lirih, “Gadis cantik di lubuk Umai....cantik di Umai. Ya, ya.....d'umai...d‘umai....” Kata-kata itu terus terucap dalam hati Pangeran Empang Kuala. Rupanya, sang Pangeran jatuh cinta kepada sang Putri. Karena itu, sang Pangeran berniat untuk meminangnya.

Beberapa hari kemudian, sang Pangeran mengirim utusan untuk meminang putri itu yang diketahuinya bernama Mayang Mengurai. Utusan tersebut mengantarkan tepak sirih sebagai pinangan adat kebesaran raja kepada Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Pinangan itu pun disambut oleh Ratu Cik Sima dengan kemuliaan adat yang berlaku di Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Sebagai balasan pinangan Pangeran Empang Kuala, Ratu Cik Sima pun menjunjung tinggi adat kerajaan yaitu mengisi pinang dan gambir pada combol paling besar di antara tujuh buah combol yang ada di dalam tepak itu. Enam buah combol lainnya sengaja tak diisinya, sehingga tetap kosong. Adat ini melambangkan bahwa putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu.

Mengetahui pinangan Pangerannya ditolak, utusan tersebut kembali menghadap kepada sang Pangeran. “Ampun Baginda Raja! Hamba tak ada maksud mengecewakan Tuan. Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan Tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.” Mendengar laporan itu, sang Raja pun naik pitam karena rasa malu yang amat sangat. Sang Pangeran tak lagi peduli dengan adat yang berlaku di negeri Seri Bunga Tanjung. Amarah yang menguasai hatinya tak bisa dikendalikan lagi. Sang Pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Maka, pertempuran antara kedua kerajaan di pinggiran Selat Malaka itu tak dapat dielakkan lagi.

Di tengah berkecamuknya perang tersebut, Ratu Cik Sima segera melarikan ketujuh putrinya ke dalam hutan dan menyembunyikan mereka di dalam sebuah lubang yang beratapkan tanah dan terlindung oleh pepohonan. Tak lupa pula sang Ratu membekali ketujuh putrinya makanan yang cukup untuk tiga bulan. Setelah itu, sang Ratu kembali ke kerajaan untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah 3 bulan berlalu, namun pertempuran antara kedua kerajaan itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat, pasukan Ratu Cik Sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnya, Negeri Seri Bunga Tanjung dihancurkan, rakyatnya banyak yang tewas. Melihat negerinya hancur dan tak berdaya, Ratu Cik Sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai.

Pada suatu senja, pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai. Mereka berlindung di bawah pohon-pohon bakau. Namun, menjelang malam terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan para pasukan Pangeran Empang Kuala. Tak sampai separuh malam, pasukan Pangeran Empang Kaula dapat dilumpuhkan. Pada saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datanglah utusan Ratu Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala.

Melihat kedatangan utusan tersebut, sang Pangeran yang masih terduduk lemas menahan sakit langsung bertanya, “Hai orang Seri Bunga Tanjung, apa maksud kedatanganmu ini?”. Sang Utusan menjawab, “Hamba datang untuk menyampaikan pesan Ratu Cik Sima agar Pangeran berkenan menghentikan peperangan ini. "Perbuatan kita ini telah merusakkan bumi sakti rantau bertuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Siapa yang datang dengan niat buruk, malapetaka akan menimpa, sebaliknya siapa yang datang dengan niat baik ke negeri Seri Bunga Tanjung, akan sejahteralah hidupnya,” kata utusan Ratu Cik Sima menjelaskan. Mendengar penjelasan utusan Ratu Cik Sima, sadarlah Pangeran Empang Kuala, bahwa dirinyalah yang memulai peperangan tersebut. Pangeran langsung memerintahkan pasukannya agar segera pulang ke Negeri Empang Kuala.

Keesokan harinya, Ratu Cik Sima bergegas mendatangi tempat persembunyian ketujuh putrinya di dalam hutan. Alangkah terkejutnya Ratu Cik Sima, karena ketujuh putrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa. Mereka mati karena haus dan lapar. Ternyata Ratu Cik Sima lupa, kalau bekal yang disediakan hanya cukup untuk tiga bulan. Sedangkan perang antara Ratu Cik Sima dengan Pangeran Empang Kuala berlangsung sampai empat bulan. Akhirnya, karena tak kuat menahan kesedihan atas kematian ketujuh putrinya, maka Ratu Cik Sima pun jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia.


Sejak peristiwa itu, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata “d‘umai” yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari atau Mayang Mengurai. Di Dumai juga bisa dijumpai situs bersejarah berupa pesanggarahan Putri Tujuh yang terletak di dalam komplek kilang minyak PT Pertamina Dumai. Selain itu, ada beberapa nama tempat di kota Dumai yang diabadikan untuk mengenang peristiwa itu, di antaranya: kilang minyak milik Pertamina Dumai diberi nama Putri Tujuh; bukit hulu Sungai Umai tempat pertapaan Jin diberi nama Bukit Jin. Kemudian lirik Tujuh Putri sampai sekarang dijadikan nyanyian pengiring Tari Pulai dan Asyik Mayang bagi para tabib saat mengobati orang sakit.
Read More …